SENARAINEWS.COM – Kaesang Pangarep, yang anak Joko Widodo, kembali memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Anak bungsu Jokowi itu terpilih menjadi Ketua Umum PSI periode 2025-2030 melalui Pemilihan Raya PSI secara daring 12-18 Juni 2025.
Sabtu (19/7/2025) di kampung halaman bapak dan anak itu, kongres PSI digelar. Di Solo, Jawa Tengah, di kongres itu pula diperkenalkan logo baru PSI; gajah. Warnanya kombinasi merah dan hitam. Merah di kepala, hitam di badan.
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) hadir dan diberi panggung di acara politik itu. Jokowi yang sebelumnya digadang bakal mengambil alih kursi Ketua Umum PSI, berpidato. Tak sekadar pidato. Ia memberi penegasan sikap. Ia memperjelas posisi.
Meski sang anak menakhodai partai dan PSI selama ini mendekat ke Jokowi, mantan presiden itu masih perlu memberi penegasan mengenai posisi partai yang sebelumnya berlogo mawar merah itu. Kata Jokowi, Partai Solidaritas Indonesia tidak dimiliki oleh elite maupun keluarga tertentu. Bahkan sebelum kongres digelar, di hadapan wartawan ia juga menyampaikan PSI adalah Partai Super Tbk.
“Tidak ada kepemilikan elite, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi, semua memiliki saham yang sama,” kata Jokowi, dalam Kongres PSI.
Oleh karena itu, Jokowi mengatakan, seluruh kader harus ikut membesarkan PSI. “Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai. Karena memiliki rasa yang sama terhadap kepemilikan partai,” ujarnya.
Di momen itu pula, Jokowi menyinggung simbol gajah yang menjadi logo baru PSI adalah lambang ilmu pengetahuan dan kebijakan. Tapi, yang paling penting, kata dia, gajah itu kuat dan besar. Dan massa PSI pun kemudian mengelu-elukan nama Jokowi.
Di momen kongres itu pula, sang anak, Kaesang Pangarep memberikan pernyataan segendang sepenarian. Kaesang yang mendapatkan 65,28 persen suara yakin partainya akan besar. ”Izinkan juga saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota kader PSI karena saya gagal membawa partai ini (di Pemilu 2024) masuk ke Senayan. Tapi ingat, di 2029 nanti kita akan menjadi partai yang diperhitungkan,” ujar Kaesang saat menyampaikan pidato politiknya.
Meski diakui sebagai “gajah kecil“, Kaesang menegaskan bahwa gajah kecil tetaplah besar. “Mungkin orang menganggap kita masih gajah yang kecil, tapi gajah yang kecil itu tetap besar,” ujar Kaesang.(*)