SENARAINEWS.COM – Beragam komentar menyeruak menyusul keputusan PSSI yang memecat Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia. Komentar atas pemutusan kontrak, Shin Tae-yong juga datang dari media Korea Selatan, kampung halaman Coach STY.
Hani, media Korea Selatan menyebut Shin Tae-yong adalah pahlawan bagi Indonesia. Hani memberitakan, STY dipecat karena alasan tak diketahui setelah menukangi Indonesia selama lebih dari lima tahun. Artikel itu menyebut Shin Tae-yong sebagai pahlawan timnas Indonesia karena berhasil meningkatkan level permainan. Demikian dikutip dari Kompas.com.
Hani juga menyinggung kesuksesan Indonesia ketika mengalakan Korea Selatan dalam babak play-off putaran final Olimpiade Paris. Tak hanya itu, Shin Tae-yong berhasil mengatur timnas Indonesia pada berbagai kelompok umur dan membangun tim yang solid. Pemecatan Shin Tae-yong ini memang menjadi perbincangan hangat.
Pasca kekalahan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, mendadak ramai soal wacana pemecatan coach Chin Tae-yong.
Baca juga Soal Nasib STY di Timnas, Menpora: Tidak Dalam Posisi Mendukung Atau Menolak
Seperti diketahui, pada Senin (6/1/2025) PSSI mengakhiri kerja sama dengan pelatih asal Korea Selatan itu setelah menukangi Indonesia selama lebih dari lima tahun.
“Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati oleh para pemain,” kata Erick dalam konferensi pers, Senin. “Komunikasi yang lebih baik dan tentu implementasi program lebih baik secara menyeluruh ke timnas,” ujar Erick Thohir, Ketua Umum PSSI.
Erick juga menyampaikan, keputusan tersebut dibuat atas dasar pertimbangan dan evaluasi yang panjang demi kebaikan timnas Indonesia.
Sementara itu, berita Yonhap menyinggung satu kegagalan Shin Tae-yong sehingga membuat kariernya bersama Timnas Indonesia berakhir. Satu kegagalan itu adalah membawa Timnas Indonesia melaju ke babak semifinal ASEAN Cup 2024, turnamen sepak bola terbesar di Asia Tenggara. Kita tahu, Indonesia gagal melaju ke semifinal setelah dijegal oleh Filipina di Stadion Manahan Solo. (*)