SENARAINEWS.COM – Final Liga Champions 2025 yang mempertemukan PSG dan Inter Milan di depan mata. Final Liga Champions 2024-2025 digelar pada Sabtu (31/5/2025) atau Minggu (1/6/2025) dini hari WIB di Allianz Arena, Muenchen.
Inter Milan disebut-sebut menjadikan bola mati sebagai senjata untuk menghadapi PSG. Setidaknya, itu terlihat dari beberapa pertandingan terakhir yang dijalani oleh Nerazzurri.
Mengutip kompas.com, Inter Milan mencetak 32,9% dari total gol Serie A mereka melalui skema set pieces. Skema bola mati bisa jadi senjata Inter di final Liga Champions melawan PSG.
Tercatat, dari sembilan gol terakhir yang mereka buat di Liga Champions, empat di antaranya berasal dari tendangan sudut. Menilik statistik itu, PSG patut waspada apabila Il Nerazzurri, mendapatkan sepak pojok pada partai final Liga Champions 2024-2025. Menurut laporan dari Opta (via Tuttocagliari), statistik menunjukkan bahwa tim besutan Simone Inzaghi ini sangat berbahaya dalam situasi bola mati musim ini.
Selain itu, laporan dari La Gazzetta dello Sport juga mengungkapkan bahwa empat dari sembilan gol terakhir Inter di Liga Champions berasal dari tendangan sudut. Setelah menjalani musim yang sangat melelahkan dengan 58 pertandingan, situasi set pieces bisa menjadi faktor kunci. Tim arahan Simone Inzaghi telah membuktikan mereka mampu memanfaatkan momen tersebut dengan baik musim ini.
Ini adalah final kedua Inter dalam tiga tahun terakhir. Demikian pula bagi striker Inter Milan, Lautaro Martinez. Lautaro adalah bagian penting dalam sukses Inter menciptakan skuad yang kompetitif dalam beberapa tahun terakhir.
“Ini akan menjadi perasaan yang luar biasa karena saya sudah mengalami final di Istanbul dan juga final Piala Dunia di Qatar. Dan momen seperti itu bakal bertahan selamanya dalam dirimu.”
“Untuk bisa kembali merasakan final dalam skala kompetisi seperti ini, hal ini bakal jadi luar biasa,” kata Lautaro seperti dikutip dari situs resmi Liga Champions.
Lantaran sudah berpengalaman dengan final Liga Champions di 2023, Lautaro coba untuk bisa tampil lebih tenang di final kali ini. Striker berusia 27 tahun ini hanya ingin berusaha menikmati partai final tanpa banyak berpikir soal menang-kalah.