SENARAINEWS.COM – Politisi PDIP Deddy Sitorus tidak setuju dengan perbuatan vandalisme membuat tulisan ‘adili Jokowi’. Coretan tersebut menurutnya merupakan vandalisme.
Menurutnya, akan lebih tepat bila suara-suara adili Jokowi sampai ke saluran yang tepat. Menurut Deddy sebetulnya suara-suara seperti pada tulisan tersebut sah-sah saja. Hanya, menurutnya, lebih baik jika itu tersampaikan berupa laporan ke KPK.
“Sah-sah saja ada suara seperti itu, ini negara hukum dan negara demokrasi. Yang benar itu seperti mereka-mereka yang melaporkan ke KPK atau mengadakan unjuk rasa,” ucap anggota Komisi III DPR itu sebagaimana dilansir detik, Sabtu (8/2/2025).
Politisi PDIP itu berpendapat coretan adili Jokowi muncul dari keresahan. Dan keresahan publik terhadap Jokowi, memang sudah meluas.

“Tetapi bagi saya munculnya tulisan-tulisan itu dilakukan oleh anak-anak muda yang tidak mau demo atau sifatnya individual. Bahwa muncul di banyak tempat berarti isu itu sudah meluas,” ujarnya.
Tulisan ‘adili Jokowi’ muncul di tempat umum di sejumlan daerah. Ada beberapa wilayah di Surabaya, Yogyakarta bahkan di Solo kampung halaman Jokowi. Satpol PP setempat bahkan harus turun tangan guna menghilangkan suara-suara yang muncul di tempat-tempat umum itu.
Direktur LBH Yogyakarta, Julian Duwi Prasetia kepada Harian Jogja menjelaskan fenomena tersebut memiliki substansi. “Ini bagian dari ekspresi publik, keresahan masyarakat yang itu mungkin mengalami ketidakadilan, menjadi korban kebijakan di rezimnya Jokowi,” ujarnya, Jumat.
Lalu bagaimana Joko Widodo (Jokowi) menanggapi fenomena Adili Jokowi? Jokowi tampak santai saja. “Ya itu cara mengungkapkan ekspresi, cara mengungkapkan ekspresi,” kata Jokowi .
Lantas apakah ia mempermasalahkannya? Jokowi hanya tertawa. “Ya itu cara mengungkapkan ekspresi,” katanya sembari mengeluarkan tawa khasnya. (*)