SENARAINEWS.COM – Perjuangan Palestina sedari dulu seakan tak lepas dari sosok “mujahidah” atau pejuang perempuan. Jejak mereka mewarnai perjuangan Palestina melawaan Israel.’
PARA perempuan pejuang Palestina telah menorehkan kisah inspiratif dari peran mereka melawan Zionis Israel. Sejumlah nama-nama perempuan pejuang Palestina memainkan peran penting dan menginspirasi banyak orang di dunia.
Berikut Senarainews.com sarikan dari minanews.net, sejumlah nama perempuan pejuang Palestina dari masa ke masa.
Laila Shawa
Ia lahir 5 tahun sebelum Indonesia merdeka. Meski keluarganya berasal dari Gaza,tapi Laila Shawa tidak menetap di Palestina. Pada usia 8 tahun ia dan keluarganya mengungsi dan meninggalkan Palestina dan tinggal di London. Ia mengkritik Zioinis Israel melalui karya seni. Karyanya menggambarkan bagaimana rakyat Palestina yang terpinggirkan. Perempuan pejuang Palestina ini juga mengkritik peran perempuan di dunia Arab, mengangkat isu-isu seperti kolonialisme, patriarki, dan seksisme.

Leila Khaled
Inilah sosok revolusioner dalam perjuangan Palestina. Leila Khaled anggota Front Populer Pembebasan Palestina (PFLP) dan dikenal menjadi perempuan pertama yang melakukan pembajakan pesawat pada tahun 1969 untuk memperjuangkan pembebasan Palestina. Wajahnya kini menjadi simbol perlawanan perempuan pejuang Palestina yang digambarkan di banyak mural di seluruh wilayah tersebut.
Baca Juga: Sosok Rektor Termuda di Jambi
Dr Hanan Mikhail Ashrawi
Terlahir 8 Oktober 1946, saat dewasa Hanan Mikhail Ashrawi menjadi pemimpin politik dan aktivis. Hanan terinspirasi oleh ayahnya yang mendukung peran perempuan yang lebih besar dalam masyarakat. Ia dikenal sebagai juru bicara resmi delegasi Palestina dalam Proses Perdamaian Timur Tengah dan telah aktif dalam berbagai upaya diplomatik untuk memajukan hak-hak Palestina.
Fatimah Bernawi
Sosok perempuan pejuang Palestina ini belum lama mangkat. Dia yang sudah bergabung dengan gerakan Fatah di usia 18 tahun meninggal pada tahun 2022 di usia 83 tahun. Fatimah Bernawi pernah ditahan oleh Israel.
Susan Abulhawa
Nama pejuang perempuan Palestina lainnya adalah Susan Abulhawa. Lahir di Kuwait pada tahun 1970 dari keluarga pengungsi Perang 1967, Susan Abulhawa pindah ke Yerusalem Timur pada usia 10 tahun. Setelah pindah ke AS, ia lulus dari Pfeiffer University dan meraih gelar Master di bidang Neuroscience dari University of South Carolina. Terinspirasi oleh pengalaman pengungsi Palestina, Susan Abulhawa yang namanya berderat di antara nama-nama perempuan pejuang Palestina ini menulis novel Mornings in Jenin, yang menggambarkan ketidakberdayaan dan keberanian warga Palestina, khususnya di Jenin.
Selain nama-nama di atas, tentumasih ada sejumlah nama perempuan pejuang dan mujahidah di tanah Palestina. Mereka berjuang dengan caranya sendiri demi kemerdekaan Palestina.(arif ramdan)